ARH Yogya: Farouk Afero Tokoh Film Nasional

20120103

Farouk Afero Tokoh Film Nasional

Aktor kelahiran Pakistan 4 Juni 1938 dengan nama asli Farouk Achmad tersebut sudah beberapa kali dirawat di RS Pondok Indah. Sampai Minggu tengah malam belum dapat dipastikan di mana almarhum akan dikebumikan.

Dari pernikahannya dengan Oktorina Suryaningsih, Farouk dikaruniai empat anak, masing-masing Fachiro Ahmad Afero (32), Ferdiansyah Ahmad Afero (31), Feroz Ahmad Afero (28) dan Farid Ahmad Afero (26).

Selama menggeluti dunia seni peran, Farouk, yang pernah meraih penghargaan Aktor Pembantu Terbaik FFI 1976 lewat film Laila Majenun (1975) arahan sutradara Syuman Djaya, dikenal sebagai spesialis pemeran antagonis (berperan sebagai orang jahat atau dibenci).

Film pertama yang dibintangi Farouk adalah Ekspedisi Terakhir (1964). Namun namanya baru melambung sejak membintangi film Bernapas Dalam Lumpur (1970) arahan sutradara Turino Djunaedi dengan peran sebagai mucikari.

Kiprah terakhir Farouk di dunia seni peran adalah turut bermain dalam sinetron serial Melody Cinta produksi Persari Films. Dalam sinetron itu ia berperan sebagai ayah Airlangga, pilot ganteng yang diperankan Denny Malik. Baca Selengkapnya Artikel Asli KLIK Disini

1 komentar:

yanaruhyana23 Juli 2017 pukul 01.21
Sy dengan kedua anak nya fachrio afero dan ferdiansyah achmad afero telah Meninggal Dunia ? Jika benar mohon info melalui no Saya 081222666236 atau. email Saya : yanaruhyana7@gmail.com, Terima Kasih.
BalasHapus
Balasan

Tambahkan komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Sultan HamengkuBuwono IX, Pendukung NKRI Tulen

Beliau selalu menempatkan kepentingan Republik Indonesia. Dalam kondisi genting di ibu kota Jakarta, para pemimpin pusat ditampung di Yogyakarta. Semua pegawai dan keluarga pemimpin bangsa yang setia pada perjuangan Republik digaji dengan uang perak gulden Belanda yang diambil dari peti harta Keraton. Menteri Sosial Kusnan dan sekretaris Sultan mendapatkan tugas membagikan gaji tersebut selama kurang lebih empat bulan pada waktu masa pendudukan Belanda atas Yogyakarta hampir berakhir. Bantuan tersebut bertujuan membantu meringankan penderitaan rakyat dan mencegah agar orang tidak menyeberang ke pihak Belanda.Selengkapnya KLIK Disini

Presiden Soekarno: Ahmadiyah adalah Faktor Penting Kemajuan Islam Eropa dan Intelektual Dunia

Ahmadiyah adalah salah satu faktor penting di dalam pembaharuan pengertian Islam di India, dan satu faktor penting pula di dalam propaganda Islam di benua Eropa khususnya, di kalangan kaum intelektuil seluruh dunia umumnya. Buat jasa ini – cacad saya tidak bicarakan di sini – ia pantas menerima salut penghormatan dan pantas menerima terima kasih. Salut penghormatan dan terima kasih itu, marilah kita ucapkan kepadanya di sini dengan cara yang tulus dan ikhlas” (hal.389).Selengkanya KLIK Disini…

Abdus Salam

Fisikawan Muslim Pertama Peraih Nobel

“Penciptaan fisika merupakan warisan bersama

seluruh umat manusia. Timur dan Barat, Utara dan Selatan,

semua mempunyai saham yang sama di dalamnya.”

Kata-kata ini dinyatakan Abdus Salam, seorang peraih nobel fisika di depan peserta Simposium Universitas PBB, Kuwait, 1981. Ia menyampaikan hal ini untuk mengingatkan penduduk negara dunia ketiga yang merasa kalah bersaing di dunia ilmu pengetahuan karena kekurangan kesempatan dan sumberdaya.

Bagong Kussudiardjo

Jangan Ngaku Orang Yogya- jika tak mengenal Bagong Kusudiardjo.Seniman, Pelukis dan pencipta tari ini memulai pendidikan tarinya dengan tari Jawa Yogyakarta di bawah pimpinan G.P.H. Tedjakusuma, mulai mencoba menciptakan tari-tarian pada tahun 1950. Alm. Bagong Kussudiardja adalah salah satu seniman dan budayawan besar yang yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Beliau telah berhasil mengembangkan visi kebudayaan yang bertujuan membangun manusia Indonesia melalui seni. Aktivitas seni dan budaya beliau secara konsisten diwujudkan sejak tahun 1950-an, hingga kemudian bermuara dengan didirikannya sebuah lembaga pendidikan seni non formal yang didirikan pada tahun 1978.

Edi Brokoli - Host MTV

Khadim Bandung yang satu ini, mulai dikenal saat menjadi Vokalis Band Harapan Jaya. Band yang sempat melejitkan single berjudul “Kripik Singkong” itu, diakuinya, nama Band nya memang dinspirasi dari Nama Bus Antar kota yang popular jadi alat transportasi warga Jawabarat. Edi Brokoli kemudian juga sempat membintangi beberapa senetron komedi, menjadi DJ dan juga Host di Music Program MTV. Belakangan pria berambut kribo ini, aktip dikomunitas seniman Parahyangan, serta membuka Café “Nenek Moyang” di Jalan Pahlawan Bandung.

Azis Sumarlo SH, Pengacara dan Sutradara TVRI Yogya

Dikalangan Seniman Teater Yogyakarta, nama Azis Sumarlo tidaklah Asing. Pria penyandang cacat folio, kedua kakinya lumpuh, namun berkali-kali mampu menyutradarai Sandiwara di TVRI Yogya, bekerja sama dengan sejumlah artis local maupun Nasional. Yang menarik, ayah tiga anak ini juga mampu mengendarai mobilnya sendiri- yang manual - VW Kodok, untuk menjalankan aktivitasnya di seputar kota Pelajar itu. Selain sebagai Sutradara di sejumlah Pagelaran Teater Yogya, Azis juga sempat menyutradarai sebuah FTV Produksi Sekretaris Tarbiyat MA JAI- dimasa dr.A Dahlan, berkisah tentang perjalanan Athfal Jateng saat menuju KPA Nasional, bersama Drs.Saefullah- Sekr Tarbiyat PPMA 2012. Azis juga dikenal sebagai Pengacara seangkatan dengan Henry Yosodiningkrat dari GRANAT.